BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Teknologi
merupakan bagian integral dalam setiap budaya. Makin maju suatu budaya, makin
banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan. Meskipun demikian masih
banyak di antara kita yang tidak menyadari akan hal itu.
Teknologi
diterapkan di semua bidang kehidupan, di antaranya bidang pendidikan. Teknologi pendidikan
ini beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara
rasional berkembang dan terjalin dalam berbagai bidang pendidikan. Di kalangan
akademik masih ada yang mempertanyakan apa sebenarnya teknologi pendidikan itu,
karena di Amerika Serikat saja yang ada adalah istilah Instructional Design, Development and Evaluation (IDDE di Syracuse
University, Instructional System
Technology (IST di Indiana University), bahkan organisasi profesi yang ada
adalah AECT (Association for Educational
and Communications and Technology).
Teknologi
pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat kompleks dan memiliki definisi yang
kompleks pula. Bilamana kita berfikir tentang Teknologi Pendidikan, kita dapat
memikirkannya dalam tiga cara yaitu sebagai konstruksi teoritik, sebagai bidang
garapan dan sebagai profesi.
Agar
kita dapat mendefinisikan sebagai tiga cara tersebut maka kita hendaknya
terlebih dahulu menganalisis masing-masing cara tersebut sehingga kita dapat
secara benar mendefinisikan Teknologi Pendidikan sesuai dengan cara yang
seharusnya. Ketiga cara tersebut adalah :
Sebagai konstruk
teoritik (theoretical construct), Sebuah abstraksi yang
mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara bagaimana pendidikan dan
pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi
Sebagai bidang garapan, Aplikasi ide-ide dan
prinsip-prinsip teoritik untuk memecahkan masalah-masalah konkret dalam bidang
pendidikan dan pembelajaran. Bidang tersebut meliputi teknik-teknik yang
digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan, dan
klien yang dilayani oleh para pelaksana dalam bidang tersebut
Sebagai profesi, Suatu kelompok
pelaksana tertentu yang diorganisasikan memenuhi criteria tertentu, memiliki
tugas-tugas tertentu dan bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang
tersebut
Tidak
satu pun dari tiga perspektif tersebut yang lebih betul atau lebih baik,
masing-masing merupakan cara yang berbeda dalam memandang hal yang sama.
Oleh
karena itu, definisi Teknologi Pendidikan yang disajikan di sini akan
mengemukakan pengertian Teknologi Pendidikan dari ketiga perspektif tersebut
secara keseluruhan.
Teknologi Pendidikan
akan didefinisikan sebagai konstruk teoritik,
menunjukkan
ide dan prinsip-prinsip serta bagaimana kesemuanya disintesiskan menjadi satu
kebulatan yang menyeluruh, sebagai bidang garapan menunjukkan aplikasi
dan implikasi dalam praktek kehidupan sehari-hari, dan sebagai profesi identifikasi kriteria
yang harus dipenuhi oleh kelompok yang khusus bergerak di bidang ini.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang masalah diatas,
maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian teknoogi pendidikan?
2. Bagaimana Teknologi Pendidikan
Sebagai Konstruk Teoritik, Bidang Garapan Dan Profesi, sesuai dengan latar
belakang permasalahan?
3. Apa
manfaat dan kekurangan Teknologi Pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teknologi Pendidikan
Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih dahulu
perlu diketahui pengertian tekologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan
sebagai alat elektronik. Tapi oleh ilmuan dan ahlifilsafat ilmu pengetahuan
diartikann sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis.
Jadi teknologi lebih mengacuh pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Menurut Paul Saetiles (1968): Teknologi selain
mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, system, manajemen dan
mekanisme kendali manusia dan bukan manusia.
Pengertian teknologi pendidikan di abad ke-20 meliputi
lentera pertma proyektor slide, kemudian radio dan kemudian gambar hidup.
Sedangkan abad 19 kebawah sampai 15 teknologi lebih diartikan papan tulis dan
buku. Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd: Teknologi Pendidikan adalah
peroses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah
belajar manusia atau pendidikan.
Teknologi pendidikan adalah segala usaha untuk
memecahkan masalah pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa: Teknologi
Pendidikan lebih dari perangkat keras. Iya terdiri dari desain dan lingkungan
yang melibatkan pelajar, dan Teknologi Pendidikan terdiri segala teknik atau
metode yang dapat dipercaya untuk melibatkan pelajaran, strategi belajar
kognitif dan keterampilan belajar keritis.
Teknologi pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat
kompeks dan memiliki definisi yang kompleks pula. Bagaimana kita berfikir
tentang teknologi pendidikan, kita dapat memikirkannya dalam tiga cara yaitu
sebagi konstruksi reoritik, sebagi bidang garapan dan sebagai profesi. Agar kia
dapat mendefinisikan sebagai tiga cara tersebut maka kita hendaknya terlebih
dahulu menganalisa masing-masing cara tersebut seingga kita dapat secara benar
medifinisikan teknologi pendidikan sesuai dengan cara yang seharusnya. Berikut
penganalisa ketiga cara tersebut.
1. Teknologi Pendidikan Sebagai Konstruk Teoritik
Teknologi Pendidikan sebagai
konstruk teori mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang bagaimana cara
pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi.
Selalu dikembangkan melalui kegiatan
penelitian Untuk mendefinisikan Teknologi Pendidikan sebagai konstruksi
teoritik hanya diperlukan karakteristik pertama di atas.
Istilah teori yang dalam pembicaraan
sehari-hari sering digunakan sebagai lawan kata praktek, yang mempunyai arti
yang jelas yaitu : suatu prinsip umum yang didukung oleh data sebagai
penjelasan terhadap sekelompok gejala atau suatu pernyataan tentang hubungan
yang berlaku terhadap sejumlah fakta, suatu prinsip atau serangkaian prinsip
yang menerangkan hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil baru
berdasarkan fakta tersebut.
Teknologi Pendidikan adalah proses
kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan
organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan
mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
Karakteristik teori dapat didentifikasikan
sebagai berikut :
- Adanya suatu gejala – harus masih ada beberapa gejala yang belum difahami sejelas-jelasnya menurut pengetahuan yang ada sekarang
- Menjelaskan – sebuah teori memberikan penjelasan tentang mengapa atau bagaimana gejala itu terjadi (sebagai kebalikan dari penegasan sederhana terhadap eksistensi suatu gejala)
- Merangkum - sebuah teori memberikan rangkuman tentang apa yang telah diketahui tentang hubungan antara sejumlah besar informasi empiric konsep dan generalisasi
- Memberikan orientasi – menentukan dan mempertajam fakta-fakta yang akan diteliti (dipelajari) serta membedakan antara data yang relevan dengan data yang tidak relevan
- Mensistematiskan – memberikan skema unutuk mensistematiskan, mengklasifikasikan dan menghubungkan segala gejala, postulat dan dalil yang serasi
- Mengidentifikasi kesenjangan – mencari bidang-bidang yang relevan namun diabaikan atau belum dipecahkan pada masa kini maupun buat studi di masa mendatang
- Melahirkan strategi untuk keperluan riset – memberikan dasar untuk merumuskan hipotesis baru dan melaksanakan riset lebih mendalam berdasar atas penjelasan tersebut
- Prediksi – dapat mengungkap hal-hal melebihi dari apa yang bisa diketahui berdasar atas data empiric sehingga dapat membuat estimasi dan memprediksi fakta baru dan hipotesis yang belum diketahui pada saat sekarang
Teknologi pendidikan adalah suatu
proses terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisa masalah-masalah pendidikan dan cara pemecahan,
mengimplemintasikan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang
berkenaan dengan semua aspek belajar manusia. Pemecahan masalah dalam teknologi
pendidikan adalah bagaimana sumber belajar itu didesain, dipilih dan digunakan
untuk menciptakan kegiatan belajar.
Paradigma baru pada teknologi
pendidikan memberikan suatu pendekatan baru dalam memecahkan masalah-masalah
pendidikan, namun demikian pendekatan baru tersebut merupakan penjabaran dan
perluasan dari konsep-konsep terdahulu. Dengan demikian secara langsung masih
berhubungan dengan definisi dan diskripsi bidang teknologi pendidikan yang
dihasilkan sebelumnya.
2. Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garapan
Teknologi Pendidikan sebagai bidang
garapan merupakana aplikasi dari ide dan prinsip teoritik untuk memecahkan
masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran ( teknik yang
digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan dan
klien yang dilayani ). Lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep,
ketrampilan dan prosedur serta memadukannya dalam bentuk aplikasi baru.
Ada tiga
persyaratan atau karakteristik tambahan pada bidang garapan yaitu
Teknik
Intelektual,
adalah pendekatan yang digunakan oleh seseorang dalam mencari pemecahan
masalah. Teknologi pendidikan memiliki satu cara dalam pemecahan masalah. Tiap
fungsi pengembangan dan manajemen mempunyai teknik tersendiri yang berkaitan
dengannya. Teknik tersendiri dari teknologi pendidikan adalah lebih dari jumlah
bagian-bagiannya. Teknik itu melibatkan perpaduan sistematik masing-masing
teknologi dari fungsi-fungsi tersebut dan saling keterhubungannya dalam satu
proses terpadu dan kompleks untuk mengadakan analisi keseluruhan
masalah-masalah dan kemudian menciptakan metode-metode pemecahan baru.
Teknologi ini menghasilkan suatu akibat sinergistik, dengan menghasilkan
keluaran-keluaran diluar dugaan berbeda jika didasarkan pada unsur-unsur yang
bekerja secara terpisah dan sendiri-sendiri. Teknik intelektual yang asli itu
merupakan suatu yang khas dari teknologi pendidikan dan tidak ada bidang lain
yang mempergunakannya.
Aplikasi
praktis,
mencakup usaha merealisasikan atau mengoperasionalkan fikiran, ide dan proses. Aplikasi itu menghasilkan produk
yang dapat dilihat. Sebagai contoh seorang benar-benar melaksanakan eksperimen
ilmiah atau melaksanakan kegiatan pengembangan instruksional sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditentukan dalam mengaplikasikan teknik intelektual.
Kecuali itu aplikasi praktis menunjukkan bagaimana teknik intelektual itu
dioperasionalkan dalam konteks strutur organisasi dan institusi dimana bidang
garapan itu beroperasi.
Keunikan, berhubung definisi tersebut
menunjukkan bahwa suatu bidang garapan memadukan teknik intelektual dan
aplikasi praktis yang diidentifikasi oleh definisi tersebut haruslah merupakan
hal unik bagi bidang garapan tersebut. Haruslah tercermin karakteristik khusus
yang tidak bisa dijumpai pada bidang lain. Jika definisi tersebut dapat
mewujudkan adanya teknik intelektual dan aplikasi praktis yang unik.
Jadi, definisi teknologi pendidikan
sebagai bidang garapan, pertama-tama harus mendefinisikannya sebagai konstruk
teoritik, kemudian mengidentifikasi teknik intelektual dan aplikasi praktis,
serta kesemuanya menunjukkan keunikan bidang garapan teknologi pendidikan.
3. Teknologi Pendidikan Sebagai Profesi
Teknologi Pendidikan sebagai profesi
adalah suatu kelompok pelaksana yang diorganisasikan, memenuhi kriteria tertentu, memiliki tugas tertentu, dan bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang tersebut.
Latihan dan Sertifikasi. Latihan
dalam waktu yang lama diperlukan untuk mengembangkan spesialisasi dan teknisi
dalam profesi tersebut. Harus ada beberapa ketentuan tentang sifat-sifat
latihan, baik melalui peraturan pemerintah maupun melalui suatu sistem
akreditasi terhadap lembaga-lembaga latihan yang meliputi sifat dan isi
pendidikan profesional, standar sertifikasi, standar dan ketentuan penerimaan
calon peserta latihan, serta penempatan.
Standar
dan Etika,
Perumusan etika menunjukkan bagaimana anggota profesi itu harus bertingkah
laku. Seperangkat standar memberikan petunjuk mengenai bahan, peralatan, dan
fasilitas yang digunakan oleh orang-orang dalam profesi tersebut. Namum
demikian, publikasi kode etik dan buku petunjuk tentang standar itu sendiri
tidaklah dapat memberi jaminan apa-apa. Profesionalisasi itu terjadi bilamana
dimungkinkan adanya pemaksaan yang kuat untuk melaksanakannya.
Kepemimpinan, Kepemimpinan diperlukan untuk memanfaatkan
setepat-tepatnya penemuan-penemuan yang ada sekarang dan melihat kecenderungan
di masa mendatang. Namun demikian untuk menghindari keadaan banyaknya inovasi
yang ada sekarang yang membuat pusing karena desakan dari luar kita, maka
kepemimpinan ini harus datang dari profesi ini sendiri.
Asosiasi
dan Komunikasi.
Organisasi profesi yang kuat diperlukan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan karakteristik lainnya terutama standar dan etika,
kepemimpinan dan latihan. Hanya organisasi yang kuat yang dapat memaksakan
dengan sungguh-sungguh aplikasi praktis, standar dan etika.
Pengakuan
sebagai profesi, Anggota profesi harus mempercayai
adanya profesi dan bahwa mereka menjadi anggotanya. Eksistensi suatu profesi
tidak dapat dipercayakan begitu saja kepada para pelaksana. Mereka harus
menginginkan berdirinya dan mengakui pentingnya organisasi profesi. Mereka
harus benar-benar menyadari akan keanggotaanya dalam organisasi profesi
tersebut. Kesadaran ini dimanifestasikan dalam bentuk berdirinya asosiasi,
terjelmanya ciri-ciri profesi lainnya dan penghargaan masyarakat umum terhadap
para pelaksana bahwa ada organisasi profesi di mana mereka menjadi anggotanya.
Tanggung
Jawab Profesi, Tidaklah cukup bahwa suatu profesi
itu hanya sekedar menggunakan teknik intelektual untuk diaplikasikan secara
praktis. Profesi harus juga mempertanggungjawabkan penggunaan teknik
intelektual tersebut. Profesi harus bertanggung jawab atas penggunaan teknik
intelektual dalam bekerja di masyarakat. Hendaknya senantiasa diadakan
pengkajian tentang nilai kegunaannya dan jika mungkin mengambil sikap yang
pasti terhadap masalah-masalah sosial yang dipengaruhi oleh hasil pekerjaan
profesi tersebut.
Hubungan
dengan profesi lain, Mungkin saja terdapat lebih dari
satu profesi yang bekerja dalam bidang garapan teknologi pendidikan ini.
Masing-masing profesi ini satu sama lain saling berhubungan baik secara
eksplisit maupun implisit dalam beroperasi di bidang garapan tersebut. Hubungan
ini harus diketahui, diidentifikasi, dan dikembangkan.
B. Manfaat Teknologi Pendidikan Dan Kekurangannya
1.
Manfaat Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung
konstruksi pengetahuan:
v Untuk
mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan
v Untuk
organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar. Teknologi
pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang
mendukung pelajar.
v Untuk
mengakses informasi yang diperlukan
v Untuk
perbandingan perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia
v Teknologi
pendidikan sebagai media social untuk mendukung pelajaran dengan berbicara
v Untuk
berkolaborasi dengan orang lain
v Untuk
mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsesus antara anggota sosial
v Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual
untuk mendukung pelajar
v Untuk
membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yang mereka ketahui
v Teknologi
pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
v Teknologi
pendidikan dapat meningkatkan fektifitas dan efesiensi proses belajar mengajar
v Teknologi
penddikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.
2.
Kekurangannya
v Pihak guru
yang tidak biasa mengoperasikan atau menguasai elektronika akan tertinggalkan
oleh siswa
v Teknologi
pendidikan memerlukan SDM yang berkualitas untuk bisa mempercepat inovasi
sekolah, sedangkan realita masih kurang
v Teknologi
pendidikan baik itu hadware maupun soffware membutuhkan biaya yang mahal
v Keterbatasan
sarana perasaran sekolh akan menghambat inovasi pendidikan
v Penggunaan
teknologi pendidikan dalam bentuk hardware memerlukan kontrol yang tinggi dari
guru atau orang tua terutama internet dan soffware
v Siswa yang
tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Teknologi pendidikan adalah suatu
proses terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisa masalah-masalah pendidikan dan cara pemecahan,
mengimplemintasikan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang berkenan
dengan semua aspek belajar manusia.
2. Teknologi Pendidikan didefinisikan
sebagai konstruk teoritik, bidang garapan dan sebagai profesi, yang dilihat
dari tiga perspektif secara keseluruhan.
3. Karakteristik teori adalah : adanya
suatu gejala, menjelaskan, merangkum, memberi orientasi, mensistematiskan,
mengidentifikasi kesenjangan, melahirkan strategi untuk keperluan riset dan
prediksi.
4. Karakteristik bidang garapan adalah : teknik
intelektual, aplikasi praktis, dan keunikan.
5. Karakteristik profesi adalah :
latihan dan sertifikasi, standar dan etika, kepemimpinan, asosiasi dan
komunikasi, pengakuaan sebagai profesi, tanggung jawab profesi, hubungan dengan
profesi lain.
B. Saran
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami
Teknologi Pendidikan didefinisikan sebagai konstruk teoritik, bidang garapan dan
sebagai profesi, yang dilihat dari tiga perspektif secara keseluruhan.
2. Memperbanyak referensi sebagai bahan
acuan bagi peneliti yang ingin lebih memperdalam konsep teknologi pendidikan
sebagai konstruk teoritik, bidang garapan dan profesi
REFERENSI
AECT, 1977, Defenisi Teknologi Pendidikan : Satuan Tugas
Defenisi Dan Terminologi, Jakarta, Rajawali.
Miarso, Y., 2007. Makalah “Kontribusi Teknologi Pendidikan dalam
Pembangunan Pendidikan“. Makalah disampaikan dalam Seminar Intenasional
& Temu Ilmiah FIP/JIP se-Indonesia, Manado., 2007.
Saettler, Paul, 1968, A History of Instructional Technology,
New York, Mc Graww-Hill Book Co.
Thompson, Merrit M., 1963, The
History of Education, New York, Barne & Noble, Inc.
Seels, Barbara B. dan Rita C.
Richey, 1994, Teknologi Pembelajaran, Jakarta, Percetakan Universitas Negeri
Jakarta.
Hendra – jmr
blogspot.com / 2009 / 10 / Teknologi Pendidikan Sebagai Kontruk Teoritik,
Bidang Garapan Dan Profesi.
Samosirbravo.blogspot.com
/ 2009 / 8 / Teknologi Pendidikan Sebagai Kontruk Teoritik, Bidang Garapan Dan
Profesi.
Data.Tp.ac.id
/ Education Teknologi Ducuments Surabaya State Universiti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar